Aku insomniak. Aku fobia. Dalam malam-malam yang terjaga. Dalam gulita dan kesendirian yang membalut kamarku.
Mataku terbuka lebar-lebar. Hatiku berdebar tak karuan. Aku... menolak terlelap. Aku... menolak terbuai.
Sudah lama kusingkirkan selimut, bantal, dan guling. Tidak matras. Entah kenapa harus kusisakan matras itu. Sekadar pembuktiankah aku masih waras? Sekadar kompromikah pada salah satu ruang di benak kecilku yang menyuruhku tidur? Aku tak tahu.
Aku neurotik. Aku terkafeinasi.... Aku lelah..
Mataku terbuka lebar-lebar. Hatiku berdebar tak karuan. Aku... menolak terlelap. Aku... menolak terbuai.
Sudah lama kusingkirkan selimut, bantal, dan guling. Tidak matras. Entah kenapa harus kusisakan matras itu. Sekadar pembuktiankah aku masih waras? Sekadar kompromikah pada salah satu ruang di benak kecilku yang menyuruhku tidur? Aku tak tahu.
Aku neurotik. Aku terkafeinasi.... Aku lelah..